Penelitiandilakukan pada pemetik kopi di 2 desa yaitu Desa Tawon Songo dan Jabon Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang dengan jumlah sampel 35 responden dipilih dengan cara simple random sampling .
Warga Australia dikenal terobsesi dengan kopi, namun tidak sampai satu persen biji kopinya diproduksi dari tanaman kopi yang dibudidayakan di Australia. Australia masih menggantungkan impor kopinya dari sejumlah negara, seperti impor dari Indonesia cukup digemari di Australia, meski jika dibandingkan dengan Brasil, volume dan nilai ekspor kopi Indonesia ke Australia lebih rendah."Kopi asal Indonesia disukai konsumen di sini karena umumnya jenis Arabica dengan cita-rasa yang lebih kaya," ujar Ayu Siti Maryam dari Indonesian Trade Promotion Centre ITPC di menurut Ayu, kopi impor asal Indonesia tidak tepat bila dibandingkan dengan kopi asal Brasil yang umumnya berupa jenis Robusta yang cita-rasanya lebih pahit."Tidak comparable karena yang satunya Arabica dan yang lainnya Robusta," ujar Ayu kepada wartawan ABC Indonesia Farid M. Ibrahim, Senin kemarin 01/03. Kepala ITPC Sydney Ayu Siti MaryamSuppliedData yang disampaikan ITPC Sydney menunjukkan nilai ekspor biji kopi Indonesia ke Australia mencapai US$10,7 juta atau sekitar Rp152 miliar pada tahun ekspor ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 yang nilainya mencapai US$22 juta lebih."Penurunan terjadi karena adanya bencana Gunung Sinabung yang meletus di tahun 2018, sehingga supply mengalami penurunan," jelas mengatakan daerah utama pengekspor kopi ke Australia yaitu Gayo di Aceh, Jawa Barat dan daerah lainnya di data Biro Pusat Statistik RI, Indonesia tercatat sebagai negara eksportir kopi terbesar ke-7 di dunia dengan pangsa ekspor sebesar 4,05 persen pada 2019. Brasil menempati urutan pertama dengan penguasaan pasar 14,02 persen, disusul Jerman 8,7 persen, Vietnam 7,8 persen, Swiss 7,3 persen, Kolumbia 7,1 persen, dan Italia 4,8 persen. Secara nasional, daerah pengekspor kopi terbesar adalah Banten 32,08 persen, disusul Lampung 22,9 persen, Sumatera Utara 22 persen, Jawa Timur 13,01 persen, dan Aceh 7,1 persen. Jawa Barat berada di urutan ke-8 dengan tujuan ekspor antara lain ke Australia sendiri, meski bukan penghasil kopi, namun pasar kopi tergolong sangat besar dengan pendapatan sebesar US$1,4 miliar pada tahun 2017 atau sekitar Rp20 konsumsi kopi di Australia mencapai 1,8 juta karung kopi berukuran 60 kilogram. Jika dirata-ratakan perkapita, setiap warga Australia menghabiskan kopi hampir 2 kilogram di tahun 2019, kebanyakan berupa kopi giling dan hanya sekitar 0,5 kg kopi produksi Australia masih mahalSaat ini, sejumlah petani di Australia mulai membudidayakan tanaman kopi di sejumlah area perkebunan di kawasan yang iklimnya mendukung, misalnya di daerah Newrybar di utara negara bagian New South Wales serta Far North di Australia memiliki cita-rasa seperti kacang tanah dengan tingkat keasaman dan kafein yang lebih rendah. Petani kopi di wilayah Far North Queensland Candy MacLaughlin.ABC Landline Halina BaczkowskiHarga kopi produksi Australia saat ini masih lebih mahal dibandingkan dengan kopi impor, yang biaya produksinya diperkirakan jauh lebih murah."Kami masuk ke pasar kopi dengan kesadaran bahwa kami akan bersaing dengan produk yang lebih murah," ujar Rebecca Zentveld, yang menanam kopi di Newrybar di utara New South mengatakan untuk bisa bersaing, maka petani kopi Australia haruslah berinovasi dalam mekanisasi panen dan pengolahan."Kami tidak mampu membayar tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga perlu mamanfaatkan peralatan," jelas dan suaminya John mengembangkan usaha kopi ke model "crop to cup" atau dari hasil panen ke cangkir kopi, setelah mengalami penjualan biji kopi saja tidaklah kopi lainnya, seperti keluarga MacLaughlin di Far North Queensland juga semakin kreatif dengan produk ini melakukan eksperimen dengan kopi fermentasi dan berkarbonasi, serta menggunakan limbah kopi untuk membuat berbagai produk untuk lulur tubuh."Industri anggur selalu mengembangkan cita-rasa, sehingga saya berharap industri kopi bisa mengikuti hal seperti itu," kata Candy minum kopi bermula di kalangan orang Italia di Melbourne Simon Brooks, yang berprofesi sebagai coffe taster, menyebut biji kopi produksi Australia sulit ditemukan di pasaran.ABC Landline Halina BaczkowskiBudaya minum kopi di Australia, menurut Simon Brooks, pencicip kopi profesional yang dikenal dalam industri ini sebagai Q-grader, bermula dari kebiasaan orang Italia yang tinggal di Melbourne."Kita orang Australia merupakan salah satu peminum kopi paling terdidik di dunia," ujarnya."Semuanya dimulai di Melbourne di kalangan orang Italia dan terus berkembang dari sana," jelas Simon."Saat pertama kali masuk di industri ini pada tahun 2001, gelombang kedua dalam budaya minum kopi baru saja berlangsung dan di situlah mulai berkembang specialty coffee bukan kopi instan," menjelaskan, perkebunan kopi di Australia hanya mampu menghasilkan sekitar 400 ton biji kopi, sedangkan volume impor mencapai itu, kata Simon, kopi produksi Australia sangat sulit ditemukan di sejumlah petani mengatakan para penikmat kopi masih mengabaikan pemasok Candy MacLaughlin, keberadaan perkebunan kopi di Australia mungkin belum banyak satu upaya yang dilakukan untuk mengenal kopi produksi Australia adalah mengenalkannya ke perusahaan penggilingan kopi."Tujuan akhirnya adalah membuat konsumen mencari kopi produksi Australia sendiri," oleh Farid M. Ibrahim dengan laporan tambahan dari program ABC Landline.
KopiSidikalang. Mata pencaharian penduduk di kota Sidikalang pada umumnya adalah petani, dan pedagang. Penghasilan daerah ini umumnya adalah kopi. Kopi sidikalang sangat terkenal akan cita rasanya, bukan hanya didalam negeri saja tetapi juga diluar negeri. Kopi sidikalang mampu bersaing dengan kopi brazil, yaitu salah satu kopi terbaik di dunia.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 194116 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d858763f8470a5f • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Kerengga(atau Kerangga) adalah semut merah besar yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya.Dalam bahasa Inggris ia disebut weaver ant atau "semut penganyam". Rangrang sebagaimana banyak semut lain adalah serangga sosial dan membentuk koloni.Koloni rangrang dapat sangat tinggi populasinya. Di dunia dikenal dua jenis Teks prosedur acak membuat kopi berikut cara membuat kopi hitam 1. jika air sudah panas masukkan bubuk kopi hitam ke dalam air dua cangkir air dengan api sedang hingga air mendidih 4. tuang kopi ke salah satu cangkir sedang lalu saringlah kopi dan 2 gelas sedang saring kopi dan dua buah cangkir sedang tinggi-tinggi cangkir ketika menari dan lakukan berkali-kali sampai kopi hitam mengeluarkan busa cangkir dengan gula lalu aduk hias kopi dengan Sesuka Anda rasakan berbeda bergantung dengan bubuk kopi yang Anda gunakan. teks prosedur cara membuat kopi hitam yang benar adalah 2. Tuliskan tujuan dari teks prosedur cara membuat kopi hitam 3. Identifikasilah kalimat imperatif dalam teks prosedur tersebut kalimat deklaratif dalam teks prosedur berikut verba material dan tingkah laku pada teks berikut Jawaban5213467Penjelasanmaafyah kalau salah; Adacukup teratur, 100.000 tahun pola ini dan mereka hasil dari goyangan dan eksentrisitas dari sumbu Bumi dan orbit mengelilingi matahari. Dalam periode di mana bumi umumnya jauh dari matahari, bumi mengalami zaman es. Dalam periode di mana bumi umumnya lebih dekat dengan matahari, itu suatu pengalaman interglasial. JEMARI Nasir, 63, menari-nari di rimbunnya dahan kopi di Renah Pemetik, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Ranting kering tersebut tidak dibuang, tetapi diletakkan pada lubang berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan berkedalaman 40 cm, yang berada di sisi kanan batang kopi. Lubang tersebut instrumen terpenting pola pertanian kopi organik yang dikembangkan di lembah Kerinci, Renah Pemetik. Dengan instrumen itu, kopi bisa panen tiap 15 hari. “Sudah panen 35 kg bijih gabah 15 hari sekali. Harga saat ini, 21 ribu per kg untuk gabah,” bilang Nasir, Jumat 25/11. Bertanam kopi sejak tiga tahun lalu dirasakan Nasir lebih menarik ketimbang tanaman yang biasa ditanamnya, kulit manis. Kulit manis baru bisa panen setelah tumbuh 10 tahun, sementara kopi dalam dua tahun sudah bisa panen. Renah Pemetik merupakan bagian teritorium Taman Nasional Kerinci Seblat. Orang-orang dari wilayah Kemantan seperti Nasir mengklaim Renah Pemetik ialah ajun arah mereka. Kemantan sendiri berjarak 40 km dari Remah Pemetik. Ajun arah didefenisikan sebagai wilayah sebuah masyarakat desa di luar desa adat mereka karena pernah dibuka nenek moyang mereka. Di masa lampau, lembah Remah Pemetik menjadi jalur yang selalu dilewati nenek moyang orang Kemantan ketika hendak berniaga ke Bungo atau wilayah Jambi bagian timur. Budi daya kopi arabika di lembah Renah Pemetik sebenarnya baru dimulai pada 2013. Pembudidayaan kopi itu diinisiasi Tropical Forest Conservation Action for Sumatra TFCA-Sumatra bermitra dengan AKAR Aliansi Konservasi Alam Raya Network. Untuk kelola kopi di Renah Pemetik, pemberdayaan dilakukan Lembaga Tumbuh Alami LTA dan pasar menjadi domain PT Agro Tropik Nusantara ATN. Transformasi ilmu budi daya kopi organik serta kepastian pasarlah yang menarik orang Kementan datang kembali menggarap tanah Renah Pemetik. Metode organik diajarkan kepada mereka oleh Juhari, eks karyawan PTPN XII, yang dikirim PT ATN. Jauhari menjelaskan salah satu langkah penting keberhasilan budi daya kopi organik di wilayah itu ialah pemangkasan cabang pada rentang usia kopi dua tahun, secara rutin. “Dengan pemangkasan, bisa dibentuk 30 cabang sampai 40 cabang. Arahnya agar sinar matahari masuk, aerasi udara lancar. Kalau mau produksi banyak, harus ada keseimbangan. Kalau organik kita buatkan lubang. Kualitas tidak terganggu. kelembapan terjaga,” tuturnya. Menata hutan Budi daya kopi di Remah Pemetik dilakukan dengan sekaligus melestarikan dan menata hutan. Direktur PT ATN Emma Fatma menuturkan salah satu cara penataan hutan ialah dengan menanam tanaman pelindung di antara pohon kopi. “Tiap lima batang pohon kopi diharuskan tanam satu batang kayu seperti lamtoro, avokado, surian, kayu manis, dan jeruk,” jelasnya. Sementara itu, penjagaan hutan dilaksanakan dengan pemberdayaan anak muda lokal. Mereka ditempatkan di lapangan sehingga komunikasi dan sosialisasi dengan petani gampang berjalan di tengah kondisi Renah Pemetik yang ­sangat jauh dari pusat Kota Sungai Penuh dan ketiadaan jaringan komunikasi. Keberadaan tanaman pelindung terlihat jelas di lahan Zukiyar. Pria berusia 61 tahun ini termasuk petani awal yang membuka Renah Pemetik menjadi lembah tanaman kopi. Dia mengaku memiliki lahan seluas 1,5 hektare yang berisi batang kopi. Dua minggu sekali dia sudah merasakan panen. “Tujuh puluh lima kilogram gabah sekali panen,” tukasnya. Di tengah hamparan kopi miliknya, terselip tanaman lain seperti batang lantoro, dan avokado. Jaraknya seperti yang digariskan, yakni 1 pohon di antara 5 batang tanaman kopi. Setidaknya Zukiyar mendapatkan uang sekitar Rp3,5 juta per bulan dari penjualan gabah kopi. Kisah Zukiyar memantik 25 orang untuk mengikuti jejaknya bertanam kopi di Renah Pemetik. Kopi produksi Remah Pemetik telah diekspor ke Tiongkok, Swiss, Jerman, dan Amerika. Hasil uji cita rasa di laboratorium ­Puslitkoka pada September 2016, arabika ­kerinci itu menunjukkan nilai akhir sebesar 86,25 atau masuk kategori specialty grade. “Untuk merek dagangnya masih dikenal kopi Kerinci. Tapi nanti akan kita kasih nama spesialnya,” tegas Emma. YH/M-3
BerdasarkanBadan Pusat Statistik Kab.Soppeng tahun 2010 Jumlah penduduk Desa Umpungeng secara keseluruhan sebanyak 3067 orang yang tersebar di 6 Dusun terdiri atas berbagai profesi, namun secara umum masyarakat Desa Umpungeng berprofesi sebagai Petani. Komoditi unggulan umumnya Cengkeh, Kakao, Kopi, Jahe, Kemiri, Pangi (keluwak) dan Fanili.

Jenis pekerjaan berdasar letak geografis jenis pekerjaan di pegunungan – Apakah teman-teman sempat apa saja jenis-tipe tiang penghidupan berdasar letak geografis? Jenis-diversifikasi pekerjaan berdasar letak geografis misalnya cak semau tiang penghidupan di pegunungan, perkotaan, dan pantai. Yuk, cari senggang contoh macam-jenis pekerjaan berdasar letak geografis! Jenis-Varietas Pekerjaan Berdasar Letak Geografis Diversifikasi Pegangan di Gunung-gunung MaxPixel’s contributors Tipe pekerjaan berdasar letak geografis jenis pekerjaan di rangkaian gunung Di kawasan pegunungan cak semau sawah dan perkebunan, dagi-antitesis. Keseleo satu pekerjaan yang bisa dilakukan dengan kondisi geografis itu adalah petani. Misalnya petani sayuran atau pekebun kopi. Peladang ialah jenis pekerjaan nan menghasilkan barang atau komoditas. Di wilayah pegunungan yang terletak kebun teh juga ada pekerjaan bukan seperti penanam dan pemetik teh. Terserah juga makhluk yang berkreasi mengolah patera teh dan mengemas teh. Di sebagian tempat di gunung-gunung juga ada yang bekerja sebagai peternak sapi. Baca Juga Segala apa Saja Guna dan Kehilangan Sistem Budidaya Minapadi? Materi Belajar semenjak Apartemen SD Kelas 4-6 Jenis Pekerjaan di Perkotaan MaxPixel’s contributors Macam pencahanan berdasar letak geografis jenis pekerjaan di perkotaan Di negeri perkotaan, ada banyak gedung perkantoran, sekolah, dan pemukiman. Contoh pekerjaan di perkotaan adalah arsitek nan merancang bangunan. Arsitek cinta bekerja bersama kontraktor, juru tata kota, sebatas desainer bagian dalam. Pencahanan lain yang dilakukan di daerah tingkat misalnya personel kiat tadbir, temperatur, dosen, tenaga kerja bank, bendari, nyamuk pers, tenaga kerja supermarket, sopir kendaraan umum, desainer, dan yang lainnya. Pekerjaan di kota umumnya yakni jenis pekerjaan yang menawarkan jasa. Tapi cak semau juga pekerjaan di kota yang menghasilkan barang, misalnya pendatang makanan atau pedagang pakaian. Baca Kembali Mengenal Profesi Masinis Commuter Line dan Pendirian Kerjanya, Telah Luang? Jenis Pekerjaan di Pesisir MaxPixel’s contributors Jenis pegangan berpijak letak geografis jenis jalan hidup di rantau Di wilayah pantai, pekerjaanya biasanya berhubungan dengan laut. Beberapa jalan hidup di wilayah rantau misalnya terserah nelayan, pembudidaya lauk, orang tani rumput laut, pekebun garam dan pengembara. Pekerjaan-pekerjaan di atas ini menghasilkan produk atau komoditas. Selain itu di sekitar daerah pesisir lagi cak semau pekerjaan yang berhubungan dengan wisata tepi laut, seperti pemandu pariwisata, pegawai di penginapan, dan tenaga kerja di restoran. Ideal pekerjaan ini menawarkan jasa. Ada banyak, ya, jenis pekerjaan bersandar letak geografis? Apakah dia bisa menyebutkan hipotetis tipe pencahanan di rangkaian gunung, perkotaan, dan pantai yang lainnya? Baca Pun Apa Jenis Usaha dalam Kegiatan Ekonomi lakukan Penduduk yang Tinggal di Sekitar Pantai? —– Teman-tara, kalau mau adv pernah kian banyak tentang sains, khayalan fantasi, kisah misteri, dan takrif seru, langsung sekadar berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di Ataupun antitesis-teman boleh baca varian elektronik e-Magz yang dapat diakses secara online di Cek Berita dan Kata sandang yang lain di Google News Kata sandang ini merupakan bagian berasal Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri upik bakal hingga ke mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Selamat datang di situs sentral soal. Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan kumpulan contoh soal mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan ekonomi masyarakat dilengkapi dengan kunci jawaban dalam mata pelajaran IPS kelas V revisi Kurikulum 2013. com-Nissan, Ilustrasi menikmati kopi Foto ShutterstockKedai-kedai kopi kekinian menjamur di berbagai kota. Ia menjelma gaya hidup kaum urban, sekaligus menaruh perhatian tinggi pada petani-petani kopi lokal. Kopi-kopi nusantara merajai etalase di kedai-kedai modern. Ia kembali berjaya di negeri bagi peminum kopi pemula, mungkin ada momen saat kita merasa gentar memasuki coffee shop lantaran berbagai istilahnya terdengar aneh dan tak akrab di telinga. Satu hal itu saja, belum-belum, sudah membuat ciut nyali. “Mau pesan apa?” tanya pramusaji. Dan kita cuma terpana dungu menatap lembar menu, melihat judul-judul minuman kopi yang mungkin sulit diucapkan oleh lidah Indonesia apalagi Jawa medok. Espresso, ristretto, lungo lungo nang endi?, doppio, americano, cafe macchiato, cappucino, cafe latte, caffe affogato alpukat? advokat?, caffe mocha, flat white, what else-you name it! Belum lagi saat rekan bisnis keren bertanya, “Mau coba manual brew gak? Recommended, loh. Lebih suka single origin or blend?” Waduh, makhluk’ jenis apa manual brew dan single origin itu? Mau bertanya tapi kok sungkan, soalnya istilah itu sebetulnya sudah sering kita dengar, saking belum pernah cari tahu apa itu, beda arabika dan robusta saja sering daripada kita mati gaya macam itu, atau acara gaul di coffee shop berakhir memalukan, simak yuk tafsir istilah kopi kekinian berikut sebagai panduan untuk pemula, seperti dirangkum dari Otten Coffee, Tanamera Coffee, Coffeeland, Kopi Dewa, dan Kopi ArabikaSeorang pekerja memanggang biji kopi lokal dengan roaster kayu bakar tradisional di Kopi Aroma di Bandung. Foto REUTERS / Willy KurniawanBiji kopi cenderung lonjong. Beraroma wangi. Bertekstur halus. Punya karakter rasa yang kaya-lembut, manis, tajam, kuat. Cukup manis untuk diminum tanpa gula karena memiliki kandungan gula dan lipid zat lemak lebih tinggi dari robusta. Menyimpan kandungan kafein 0,8 persen sampai 1,4 persen. Berasal dari Etiopia di Afrika Timur dan Brasil di Amerika Selatan. Tumbuh di dataran tinggi dengan suhu 16-20 derajat Celsius seperti pegunungan berhawa sejuk. Butuh lahan relatif besar. Perawatan cukup sulit. Perlu beberapa tahun untuk matang dan produksi rendah. Harga tinggi. Digunakan untuk fine coffee. Menguasai sekitar 70 persen pasar RobustaKeturunan dari beberapa jenis spesies kopi. Biji kopi cenderung bulat. Beraroma kacang-kacangan. Bertekstur kasar dengan warna bervariasi. Punya rasa menyerupai cokelat. Pahit di lidah karena memiliki kadar kafein dua kali lipat dari arabika. Banyak ditemukan di Kolombia di Amerika Selatan, dan Indonesia serta Filipina di Asia Tenggara. Tumbuh di dataran rendah bersuhu hangat. Hanya butuh 10 bulan untuk berbuah. Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih banyak dari arabika. Tingkat produksi tinggi. Kualitas lebih rendah. Harga rendah. Digunakan untuk kopi instan. Dikonsumsi 30 persen masyarakat LiberikaBiji kopi besar-besar, bisa dua kali lipat arabika. Bertekstur kasar. Memiliki rasa kuat. Berasal dari Liberia, Afrika Barat. Dapat tumbuh di dataran rendah dan tahan kering. Ketinggian tanaman bisa mencapai 9 meter. Perlu 4-5 tahun untuk mengandung lebih banyak kafein dari biji kopi. Harga lebih tinggi dari robusta. Pilihan jenis biji kopi di Brewfest 2020 di Atrium Senayan City, Jakarta, Jumat 21/2. Foto Helmi Afandi Abdullah/kumparanSingle originBlendKombinasi dua atau lebih biji kopi dari sejumlah daerah untuk memperoleh cita rasa sesuai coffeeMencantumkan informasi spesifik seperti daerah atau perkebunan asal, ketinggian tanaman, hingga proses pengolahan. Tidak diproduksi dalam jumlah banyak sehingga belum tentu ada sepanjang tahun. Kopi komersialHanya menyertakan keterangan terbatas terkait kopi tersebut, semisal asal negara. Diproduksi sepanjang tahun dalam jumlah besar untuk kebutuhan massal. Ilustrasi espresso Foto PexelsEspressoKopi pekat, alias ekstrak atau sari pati kopi. Kental karena memiliki kepadatan dan kadar kafein tinggi sehingga disajikan dalam volume kecil. Kombinasi kopi dan air 15. Rasa tak terlalu pahit, seimbang. Diolah cepat-tak lebih dari 1 menit-dengan mesin espresso lewat semburan air panas bersuhu murniEkstrak kopi yang hanya dicampur air. Proses ekstraksi 30 detik. Disajikan dengan takaran standar 30 kopi dan air 13 sehingga seharusnya memiliki rasa lebih kuat dan lebih manis. Namun karena umumnya hanya disajikan 15 mililiter, maka tak terasa setajam espresso. Proses ekstraksi sekitar 15 detik. LungoKopi dan air 18 sehingga tidak terasa terlalu kuat alias encer, namun lebih pahit dari espresso. Disajikan dengan takaran standar 130-170 mililiter. Proses ekstraksi sekitar 1 menit atau 60 dengan takaran dua kali espresso double shot. Memiliki takaran 45-60 mililiter. Ilustrasi kopi manual brew Foto takaran espresso. Takaran satu shot sekitar 25-35 mililiter. Espresso campuranKombinasi espresso dan susu. Simak infografik berikut untuk mengenal jenis-jenis espresso blackKopi hitam asal Australia dan Selandia Baru. Hand grinderPenggiling biji kopi manual. Manual brewingTeknik seduh manual. Kopi dibuat dengan seduhan tangan manusia, menggunakan alat seduh tertentu seperti French Press, Vietnam Drip, Moka Pot, Aeropress, dan cuppingObservasi rasa dengan mengendus dan menyesap, sebelum kopi disuguhkan. Proses cupping kopi di Black Eye Coffee & Roastery di Bedugul, Bali. Foto Melly Meiliani/kumparanKalibrasiAnalisis karakteristik rasa kopi. AcidityTingkat keasaman pada bubuk kopi sebelum diseduh air panas. BodyAftertasteRasa yang tertinggal di mulut setelah meminum kopi. Coffee roasteryTempat pengolahan kopi, bukan sekadar coffee shop atau kedai panduan di atas cukup membantu? Kalau belum tapi masih penasaran, mari ikut ragam kelas pengenalan kopi yang tersebar di berbagai coffee house ;
suatuyang tidak dapat dihindari di dalam hidup kita, bukan? Umat manusia juga berubah. Dahulu manusia umumnya bergantung pada ma kan an yang dipetik atau diburu di hutan. Mereka tidak menanam atau beternak. Orang-orang yang diang gap hebat dan diterima sebagai pemimpin adalah para pemburu yang ulung atau pemetik buah yang menemukan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Melihat foto di Resto Banaran Coffe Semarang, ada dua perempuan pemetik kopi, ku sempatkan untuk mengambil foto ini, inspirasi menulispun tertuju pada perempuan berdaya. Di semua kebun kopi, suasana dingin pasti menyelimuti para pekerja ini, hawa dingin akan merasuk ke dalam tubuhnya, semangat kerja keras patut di apresiasi, karena saat berangkat sebelum sang surya menampakkan sinar pagi, bahkan ada yang melangkahkan kakinya menuju lokasi dan ada yang naik sepeda onthel sekedar mencari sesuap nasi. Sementara ada juga yang naik sepeda motor melewati perbukitan dan lembah yang tentunya sangat beresiko, saat pun jalan begitu licin dan terjal, betapa luar biasa para perempuan ini, tak pernah mengeluh atas hidup ini, mereka nikmati dengan penuh keceriaan, ada aktivitas rutin untuk mendapatkan penghasilan demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Para perenpuan ini telah menunjukkan kontribusinya untuk negara, lewat petik biji kopi yang berkualitas, akan disulap menjadi sebuah kopi yang bermutu dan dinikmati oleh jutaan manusia yang ingin menikmato sensasi kopi racikan, ambil contoh biji kopi gayo Aceh, bisa sampai ke Kabupaten Brebes, para penikmat coffe tinggal datang ke cafee coffe dengan ragam khas coffe berbagai daerah, cukup membawa uang lima puluh ribu saja, anda bisa menikmati sensasi coffe yang beraroma khas. Mengutip di portal terkait data penikmat kopi, bahwa Konsumsi kopi domestik Indonesia juga terus meningkat. Data Tahunan Konsumsi Kopi Indonesia 2019 yang dikeluarkan oleh Global Agricultural Information Network menunjukkan proyeksi konsumsi kopi domestik Coffee Domestic Consumption pada 2019/2020 mencapai ton atau meningkat sekitar 13,9% dibandingkan konsumsi pada 2018/2019 yang mencapai per kapitanya, konsumsi kopi masyarakat Indonesia relatif masih rendah dibandingkan negara lain, yaitu hanya sekitar 1 kilogram per orang pada 2018. Lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam yang tingkat pendapatannya di bawah Indonesia saja konsumsi kopi per orang mencapai 1,5 kilogram pada tahun yang artinya bahwa nasib para perempuan pemetik kopi jangan dianggap sebelah mata, mereka menjadi pahlawan pendapatan pajak negara ini, mereka harus berdaya. Lihat Money Selengkapnya
sebenarnyabuat mereka yang berdomisili di'luar kota' seperti saya, hari sabtu merupakan hari istimewa yang dinanti-nantikan. istimewa dalam artian bisa untuk tidur sepuas-puasnya. tapi sabtu kemarin keistimewaan itu harus dilupakan dan sebagai gantinya kami bertiga ke taman sringanis. oh, ya, nomor teleponnya 0251-370692 dan gerainya ada juga di
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 164 METODE PENGUPAHAN BURUH PETIK KOPI Studi Kasus Pada Buruh Petik Kopi Di Desa Resapombo Endah Masrunik Fakultas Ekonomi Universitas Islam Balitar endahhmasrunik ABSTRAK Upah adalah merupakan imbalan yang diterima oleh pekerja sesuai kesepakatan atas pekerjaan yang diseleseikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui metode pembayaran upah buruh petik kopi yang ada di Desa Resapombo Kecamatan Doko kabupaten Blitar. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan pada temuan-temuan penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk perhitungan lainnya, tetapi dengan menganalisis dan mendiskriptifkan temuan-temuan secara jelas dan mendalam. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa metode pembayaran upah buruh panen kopi di Desa Resapombo menggunakan beberapa metode yaitu 1 metode rinjing, dimana upah ditentukan berdasarkan kopi yang diperoleh di takar menggunakan rinjing dengan perbandingan 41, 4 rinjing kopi untuk pemilik kopi sedangkan 1 rinjing kopi untuk buruh petiknya. 2kilon, dimana upah yang diberikan kepada buruh petik berdasarkan jumlah kilogram kopi yang berhasil dipetik. Untuk mendapat upah 1 kg kopi maka buruh petik harus mampu memetik sebesar 10kg kopi. Sehingga 1kg kopi untuk buruh petik dan 9kg kopi untuk pemilik.3 Upah harian, apabila buruh bekerja sehari penuh jam 7 pagi hingga jam 4 sore maka akan menerima upah sebesar 4Nyewu, dimana untuk 1 kg kopi yang berhasil dipetik, buruh mendapatkan upah sebesar Kata Kunci kilon, kopi, kualitatif, nyewu, upah, rinjing ABSTRACT Wages are the benefits received by workers according to the agreement for the work completed. The purpose of this study is to determine the method of payment for coffee picking workers' wages in Resapombo Village, Doko District, Blitar Regency. This research is a qualitative research. Qualitative research method is an approach of research’s findings that are not obtained through statistical procedures or other forms of calculation, but by analyzing and describing the findings clearly and in depth. The results of this study proves that the payment method for coffee harvest laborers in Resapombo Village uses several methods, namely 1 the rinjing a place to carry thing like a bucket made from bamboo method, where wages are determined based on the coffee obtained by measuring using rinjing with a ratio of 4 1, 4 rinjing coffee for coffee owners while 1 rinjing coffee for the picking workers. 2 kilons, where the wages given to picking workers are based on the number of kilograms of coffee picked. To earn 1 kg of coffee, the worker Endah, Metode Pengupahan Buruh 165 must be able to pick 10kg of coffee. Therefore, that is 1 kg of coffee for the picking workers and 9 kg of coffee for the owner. 3 Daily wages, if the worker works a full day from 7 am to 4 pm, he receives a wage of 4 Nyewu, where for 1 kg of coffee that is successfully picked, the worker is paid Key words kilon/kilogram, coffee, quantitative, nyewu/thousand, wages, rinjing PENDAHULUAN Kopi sebagai salah satu sumber devisa negara memiliki nilai ekonomis yang tinggi dibandingkan dengan hasil perkebunan lainnya Murtiningrum et al., 2014. Kopi juga merupakan salah satu sumber ekonomi petani di Indonesia Rahardjo, 2012.Kopi di Indonesia memiliki berbagai jenis dan berada di peringkat ke 4 Indonesia menjadi prioritas untuk tersebut menunjukkan bahwa peranan petani kopi dalam perekonomian nasional cukup signifikan. Hal ini juga berarti bahwa keberhasilan pertanian kopi Indonesia secara langsung akan memperbaiki kesejahteraan petani. Masyarakat petani di pedesaan pada umumnya masih tergolong miskin dan mayoritasnya mengandalkan tenaga kerja sebagai sumber daya utama dalam proses produksi Toarco et al., 2020. Buruh tani sebagai salah satu komponen pada sektor pertanian, mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan sektor dilapangan menunjukkan bahwa keberhasilan sektor ini tidak selalu diikuti oleh meningkatnya kesejahteraan buruh tani. Hal tersebut disebabkan masih rendahnya upah buruh tani di Indonesia, sementara disisi lain harga barang-barang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terus meningkat Kardila et al., 2015. Perkembangan tingkat upah sektor pertanian pun tidak berjalan searah dengan kenaikan harga kebutuhan pokok sehingga berimpliksi negatif terhadap daya beli dan kesejahteraan buruh tani. Rendahnya pendapatan buruh tani juga tidak terlepas dari rendahnya partisipasi dan akses buruh tani terhadap kesempatan kerja diluar sektor pertanian Suwartapradja, 2008. Pendapatan buruh tani tidak menentu setiap bulannya karena perhitungan pendapatan mereka tidak menggunakan gaji tetapi menggunakan upah. Gaji dan upah tidaklah sama. Pengertian gaji menurut KBBI didefinisikan sebagai a upah dari kerja yang dibayarkan dalam waktu yang tetap. b balas jasa yang diterima oleh perusahaan dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu. Dari definisi tersebut terlihat bahwa salah satu Kompetensi, Vol 14, No 2, Oktober 2020 166 ciri utama gaji adalah dibayarkan dalam waktu tertentu secara periodik. Pengertian lainnya yaitu gaji adalah pemberian dengan jumlah tetap setiap bulannya kepada pegawai tetap Larasati, 2018. Gaji merupakan imbalan kepada karyawan dengan jenjang karier atas jasanya Mulyadi, 2016. Sedangkan upah menurut Larasati, 2018 adalah imbalan kepada buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak menggunakan kekuatan fisik dan biasanya jumlahnya ditetapkan secara harian, satuan atau rombongan dan lazimnya praktik ini ditemukan pada pabrik. Adakalanya upah juga dihitung berdasarkan jumlah produk yang dari definisi gaji dan upah di atas kita bisa simpulkan bahwa kalau gaji adalah imbalan lebih kepada atas pikiran dan pikiran yang diberikan dalam tugas yang sifatnya lebih dalam jumlah yang tetap dengan sistem pembayaran periodik. Sedangkan upah adalah pembayaran atas penyerahan jasa berdasarkan jumlah pekerjaan output yang diselesaikan misalnya dari jumlah jam, jumlah produk jadi, dan sebagainya. Upah menurut cara pembayarannya kepada buruh tani, di desa-desa yang mempergunakan sistem pengupahan tetap dikenal ada dua macam upah, yaitu upah borongan dan upah harian. Pembayaran upah borongan didasarkan pada satuan hasil pembayaran upah harian didasarkan pada jumlah hari buruh tani bekerja. Berikut ini merupakan penjelasan yang lebih rinci mengenai upah harian dan upah borongan a. Sistem Upah Harian Upah harian biasanya diberlakukan untuk pekerjaan yang sifatnya temporer atau yang dapat dilakukan oleh pekerja tidak pekerjaan bangunan, pekerja panen pertanian dan sistem upah harian, secara teoritis tingkat upah diperhitungkan berdasarkan rata-rata produktivitas tenaga kerja perhari Susilowati, 2005 51. Lazimnya jumlah jamkerja per hari antar kegiatan maupun antar desa bervariasi, demikian pula dengan besarnya upah harian. b. Sistem Upah Borongan Besarnya upah borongan umumnya sangat tergantung dari prestasi kerja buruh tinggi produktivitas kerja, secara teoritis semakin tinggi pula upah yang diterima buruh tani Susilowati, 2005 52.Variasi produktivitas antar individu buruh tani atau kelompok buruh tani merupakan determinan upah kerja buruh tani. Terdapat beberapa hal yang mendorong munculnya sistem borongan, antara lain Endah, Metode Pengupahan Buruh 167 1 jadwal tanam secara serentak untuk menghambat serangan hama wereng dan tikus sehingga pengolahan lahan juga harus serentak. 2 sistem pengairan yang semakin baik dan penjadwalan pengairan yang semakin teratur dan ketat memaksa petani untuk mempercepat pengolahan lahan agar dapat melakukan penanaman tepat pada waktunya. 3 penggunaan bibit unggul yang berumur pendek, sehingga pengolahan lahan harus dilakukan dengan cepat. 4 penggunaan traktor dengan upah borongan akan mampu menyelesaikan kegiatan pengolahan tanah dengan cepat, bahkan kurang dari satu hari. 5 pengupahan dengan sistem borongan secara total dinilai lebih murah dibandingkan upah harian, terutama bila nilai makan termasuk minum dan rokok buruh tani juga diperhitungkan. 6 tidak merepotkan pemilik lahan karena tidak perlu menyediakan makan. Susilowati, 201651 METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono, 2015. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan penelitian yang tidak menggunakan perhitungan-perhitungan atas temuan ini menghasilkan temuan-temuan yang diperoleh dari data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan beragam itu meliputi pengamatan, wawancara dan observasi, selain itu juga bisa menggambil dari dokumen, buku, kaset video dan lain sebagainya. Jenis data dan sumber data dapat digolongkan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder Sanusi, 2014. Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti, seperti wawancara langsung dengan buruh petik kopi dan petani kopi. Sedangkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari data kepustakaan yaitu dengan menganalisis buku, jurnal, dan literatur lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Dalam penelitian kualitatif, pemilihan informan merupakan elemen yang sangat penting karena informan akan memberikan data-data yang dibutuhkan peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitiannya. Teknik purpose digunakan dalam Kompetensi, Vol 14, No 2, Oktober 2020 168 pemilihan informan, yaitu teknik pemilihan informan menurut kriteria tertentu sesuai yang telah ditetapkan sesuai dengan topik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian tentang metode pengupahan pada buruh petik kopi di desa Resapombo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. HASIL DAN PEMBAHASAN Desa Resapombo Kecamatan Doko merupakan daerah dataran tinggi sehingga hanya beberapa jenis tanaman yang dapat dikelola masyarakat dengan baik. Diantaranya kopi, cengkeh dan mulai saat ini tanaman kopi yang terus meneruh mulai di kembangkan. Hal ini dikarenakan tanaman kopi sangat jarang yang mengalami kematian akibat virus, hanya hama tupai dan luwak yang banyak menyerang tanaman kopi apabila kopi sudah siap panen.. Masa panen kopi hanya setahun sekali namun hasil dari panen tersebut dapat diandalkan oleh masyarakat Desa Resapombo untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lahan yang mereka garap umumnya adalah lahan warisan dari nenek moyang mereka yang sebelumnya sudah ada tanaman kopinya sehingga mereka hanya tinggal merawatnya saja dan menunggu ada pula yang memulai menanam dari tanaman kopi yang bisa mencapai puluhan tahun dapat menghemat biaya yang dikeluarkan petani karena mereka hanya perlu mengeluarkan biaya untuk perawatan tanaman kopi idealnya adalah 5 sampai 20 tahun namun umur tanaman kopi di desa Resapombo bisa lebih dari 20 tahun. Selama tanaman tersebut masih dapat berbuah maka petani akan terus mengelolanya. Pendapatan petani kopi di desa Resapombo dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti letak dan luas lahan serta kondisi itu, faktor lainnya yang mempengaruhi pendapatan petani kopi adalah biaya tenaga kerja yang pohon kopi tidak memerlukan banyak perawatan, para petani kopi masih tetap mengeluarkan biaya untuk perawatan dan biaya panen demikian, pemilik lahan kopi secara tidak langsung juga telah membantu masyarakat yang tidak mempunyai lahan kopi. Mereka yang tidak memiliki lahan kopi dapat memperoleh penghasilan dari upah yang mereka terima atas pekerjaan yang telah mereka lakukan Suwartapradja, 2008. Pemberian upah kepada buruh panen kopi di desa Resapombo Endah, Metode Pengupahan Buruh 169 Kecamatan Doko Kabuaten Blitar ada empat macam perhitungan yaitu metode rinjing, metode kilon, metode harian dan metode nyewu. 1. Metode Rinjing Metode rinjing ini merupakan metode pengupahan, dimana upah buruh diberikan berdasarkan banyaknya kopi yang diperoleh kemudian di takar menggunakan ini merupakan suatu wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang mempunyai ukuran agak besar yang berbentuk seperti timba, kalau diukur menggunakan kg satu rinjimg kopi itu beratnya sekitar 20 sampai 25 kg pemberin upah berdasarkan rinjing ini apabilla pemilik lahan mendapatkan 4 rinjing kopi maka upah yang diterima buruh petik sebesar 1 rinjing kopi. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh mbah Boniyem selaku pemilik lahan kopi sebagai berikut “lek ngopahi tak taker gawe rinjing, rinjing iku digawe teko pring lan dinan koyo ember. Yo kiro-kiro sak rinjing kopi iku rongpuluh utowo slawe kilogram. Dadi upahe saben oleh limang ringjing kopi, sing patang rinjing kopi aku, sing sak rinjing kopi sing opek” Hal tersebut ditegaskan pula oleh bu kantun selaku buruh petik kopi, yang disajikan dalam kutipan wawancara sebagai berikut “upah e ditaker rinjing, dadi lek wonge oleh patang rinjing aku oleh sak rinjing. Dadi podo karo papat banding siji”dadi wonge yo ndak rugi, mergo lek gawe rinjingan, sing buruh ndang age age oleh e nyambut gawe ben oleh akeh, lek oleh akeh upah e yo mundak akeh, sing duwe kopi yo demen mergane le nyambut gawe cepet mari geng ndang diopeni meneh ben ndang uwoh meneh” Berdasarkan pernyatan dari pemilik lahan kopi dan buruh petik kopi tersebut maka pemberiah upah kopi di dasarkan atas banyaknya kopi yang diperoleh kemudian ditakar menggunakan rinjing, dengan perbandingan 41 dimana apabila pemilik lahan memperoleh 4 rinjing kopi maka buruh petik akan diberi upah sebanyak 1 rinjing kopi. Tidak jauh berbeda dengan penelitian Anam, 2018 yang mengungkapan bahwa besarnya upah yang diberikan didasarkan atas banyaknya kopi yang berhasil dipetik. Namun takarang yang digunakan yatu setiap 3 karung kopi yang berhasil dipetik maka 2 karung kopi untuk pemilik lahan kopi dan 1 karung kopi untuk buruh petik sebagai upah nya. Metode rinjing maupun karung, keduannya sangat menguntungkan untuk kedua Kompetensi, Vol 14, No 2, Oktober 2020 170 belah pihak. Apabila buruh petik kopi menginginkan upah yang banyak maka mereka harus bekerja lebih giat agar mendapatkan kopi yang semakin banyak, begitu pula untuk pemilik lahan apabila buruh petik bekerja semakin giat maka proses panen kopi bisa cepet selesei dan bisa segera dilakukan perawatan pasca panen agar nantinya kopi yang dihasilkan berkualitas baik Hafif et al., 2014 2. Metode Kilon Untuk metode perkg upah buruh petik kopi dihitung berdasarkan perolehan kopi dan kemudian ditimbang. Dimana apabila buruh petik kopi berhasil memetik 10 kg kopi maka yang 1 kg merupakan upah buruh petik kopi dan yang 9 kg menjadi hak pemilik lahan. Hal ini sesuai dengan ungkapan bapak mesiyan selaku pemilik lahan kopi, yang disajikan dalam kutipan wawancara berikut ini “Modele lek ngopahi sing buruh opek kopi yaiku kilon, saben oleh sepuloh kilogram kopi, sing buruh opek tak wei sakkilogram kopi. Hal senada juga disampaikan oleh Mbak Sri Selaku buruh petik kopi, sebagai berikut “opahe opek kopi dkiloni, saben sing duwe kopi sangang kilo aku diwei sakkilo” Sehingga dari penjelasan yang disampaikan beberapa narasumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model pengupahan yang digunakan adalah metode kilon dimana tiap 9 kg kopi untuk pemilik lahan maka buruh petik kopi akan di berikan upah sebesar 1 kg kopi. 3. Metode Harian Metode harian merupakan metode pemberian upah dimana besarnya upah dihitung dengan banyaknya hari bekerja. Untuk setiap satu hari kerja, mulai pukul pagi sampai pukul upah yang didapat sebesar Hal ini dijelaskan oleh pak Jemani selaku pemilik lahan kopi sebagai berikut “kerjone mulai jam enem isuk sampek jam rolas awan. Iku upah e patang puluh maem pisan” Hal senada juga disampaikan oleh Bu kantun Selaku buruh petik kopi yang disajikan dalam kutipan wawancara sebagai berikut “yo lek kerjone diupah e petangpuluh ewu. Iku mulai kerjo jam enem isuk sampek jam rolas awan lan diwei maem” Dari penjelasan tersebut dapat dijelaskan bahwa para buruh petik kopi hanya Endah, Metode Pengupahan Buruh 171 bekerja setengah hari. Mereka mulai bekerja pukul sampai pukul dengan upah sebesar dan mendapatkan jatah makan satu kali. Berbeda dengan penelitian Anam, 2018 upah harian diberikan berupa kopi, dimana 2 hari buruh petik memetik untuk pemilik lahan kemudian 1 hari memetik untuk dirinya sendiri sebagai upahnya. 4. Metode Nyewu Metode Nyewu merupakan metode dimana 1 kg kopi yang berhasil dipetik maka buruh petik kopi akan mendapatkan upah sebesar Hal ini sesuai dengan ungkapan bapak Sarju selaku pemilik lahan kopi sebagai berikut” “ombone papan kopi sekitar sak etar setengah, oleh e sak ton setengah. Sing kerjo wong sepuluh, bendino wong siji kerjone mulai jam enem sampai jam rolas awan. Oleh e kurang luwih setengah lek unduh rong dinoan kilone kopi diupahi nyewu. Dadi wong siji bayaran nyatus seketan. Hal ini senada dengan ungkapan Bu Tumijem sebagai buruh petik kopi yang disajikan dalam kutipan wawancara sebagai berikut “upahe le unduh kopi yo nyewu, tiap sak kilone kopi q dibayar sewu, sedinane ngono kae olehe sekitar skeet kilo jadi bayarane yo skeet ewu” Dari pernyataan kedua narasumber diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa upah buruh petik kopi menggunakan metode nyewu, dimana setiap 1 kg kopi yang berhasil dipetik, upah yang diberikan kepada buruh petik kopi sebesar Buruh petik kopi bekerja dari pukul 6 pagi hingga pukul 12 siang Dengan kisaran perolehan kopi sehari sebesar 50 kg/hari. Sehingga tiap buruh petik mampu mengasilkan upah sehari sebesar Berbeda dengan penelitian Muryadi 2017 yang menyatakan bahwa upah yang diberikan atas 1kg kopi yang berhasil dipetik sebesar dan setiap 1 pemetik mendapat bagian 1 ancak yang harus diseleseikannya. KESIMPULAN Metode pengupahan dalam bekerja sebagai buruh petik kopi di Desa Resapombo menggunakan beberapa metode yaitu metode rinjing, metode kilon, metode harian dan metode ini didasarkan atas kebiasaan masyarakat desa resapombo yang menjujung tinggi nilai-nilai kearifan lokal yaitu gotong royong, ikhlas dan saling tolong menolong. Kompetensi, Vol 14, No 2, Oktober 2020 172 DAFTAR PUSTAKA Haerul Anam. 2018. Tinjaun Hukum Islam Tentang Pemberian Upah Dalam Perjanjian Kerja Panen Biji Kopi Antara pemilik kebun Kopi Dengan Buruh Pemetik Biji Kopi Studi di Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Hafif, B., Prastowo, B., & Prawiradiputra, B. R. 2014. Pengembangan Perkebunan Kopi Berbasis Inovasi Di Lahan Kering Masam. Pengembangan Inovasi Pertanian. Kardila, J., Erfahmi, & Sami, Y. 2015. AKTIVITAS PEMETIK KOPI DALAM SENI LUKIS. Larasati, S. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Deepublish. Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. In Sistem Akuntansi. Murtiningrum, F., Asriani, P. S., & Badrudin, R. 2014. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI KOPI ROBUSTA COFFEA CANEPHORA DI KABUPATEN REJANG LEBONG. Jurnal AGRISEP. Muryadi, A. D. 2017. PRESTASI TENAGA KERJA PANEN KOPI DI PTPN IX KEBUN GETAS AFDELING ASSINAN. 31, 1–14. Rahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Robusta. In Penebar Swadaya. Sanusi, A. 2014. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. Metodologi Penelitian. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian. Metode Penelitian. Susilowati, S. H. 2016. Gejala Pergeseran Kelembagaan Upah pada Pertanian Padi Sawah. Forum Penelitian Agro Ekonomi. Suwartapradja, O. S. 2008. Kolektivitas Tenaga Kerja Dalam Pertanian Studi Tentang Implikasi Curahanh Tenaga Kerja Terhadap Labour Force Collectivity in Agriculture A Study on the Implication of Labour Force O n Farmers ’ Income in Sumedang Residence ,. Jurnal Kependudukan Padjajaran, 101, 34–49. Toarco, P. T., Di, J., Rantebua, K., & Toraja, K. 2020. PENGARUH UPAH TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEMETIK KOPI PADA. September 2019. Dian IslamiatiTujuan penelitian untuk menganalisis sistem upah ujrah buruh tani kelapa sawit di Desa Penyeladi Kabupaten Sanggau berdasarkan tinjauan prinsip syariah. Penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan field research dengan pendekatan studi deskriptif dan kuantitatif. Data primer digunakan dengan mengumpulkan hasil wawancara langsung terhadap responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 30 responden. Metode analisis data menggunakan tabulasi, sajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1 Sistem upah ujrah buruh tani kelapa sawit di Desa Penyeladi Kabupaten Sanggau menggunakan sistem upah berdasarkan kinerja dan hasil. 2 Sistem upah berdasarkan tinjauan prinsip syariah masih belum sepenuhnya terpenuhi, dimana nilai kelayakan pada sistem upah masih belum terpenuhi karena upah yang ditetapkan belum memenuhi standar upah minimum. Meskipun jika dilihat dari standar harian, pasaran upah yang ditetapkan di daerah tersebut terbilang cukup besar dengan harga sawit yang tidak J3Kata Kunci Sistem Upah, Ujrah, Buruh Tani, Akad Syariah. Sri Hery Susilowatistrong>English Technology causes changes in agricultural production and institutional systems. In term of working-relation institution, a change from in-kind bawon and kedokan payment system to cash daily and contract system is more efficient to the land owners in reducing harvesting costs. However, daily and contract payments could raise moral hazard carried out by the workers in terms of working intensity and quality. An alternative implemented by the land owners to control moral hazard is through establishment of patron-client relation with permanent workers. Indonesian Teknologi telah menyebabkan perubahan pada sistem produksi maupun tatanan kelembagaan pertanian. Dalam kelembagaan hubungan kerja pertanian, perubahan sistem pengupahan dari sistem bawon dan kedokan ke sistem pengupahan tetap, baik harian maupun borongan, dipandang oleh pemilik lahan merupakan cara yang lebih efisien dalam mengurangi biaya panen. Namun, pada dasarnya sistem pengupahan harian dan borongan memberi peluang buruh tani untuk melakukan kecurangan moral hazard baik dalam intensitas jam kerja maupun kualitas kerja. Salah satu strategi yang dilakukan pemilik lahan untuk menekan munculnya moral hazard adalah dengan membangun hubungan patron-client dengan buruh tani melalui penggunaan buruh langganan dan buruh Hukum Islam Tentang Pemberian Upah Dalam PerjanjianHaerul Anam. 2018. Tinjaun Hukum Islam Tentang Pemberian Upah Dalam Perjanjian Kerja Panen Biji Kopi Antara pemilik kebun Kopi Dengan Buruh Pemetik Biji Kopi Studi di Desa Tegal Maja Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.Pengembangan Perkebunan Kopi Berbasis Inovasi Di Lahan Kering MasamB HafifB PrastowoB R PrawiradiputraHafif, B., Prastowo, B., & Prawiradiputra, B. R. 2014. Pengembangan Perkebunan Kopi Berbasis Inovasi Di Lahan Kering Masam. Pengembangan Inovasi Sumber Daya ManusiaS LarasatiLarasati, S. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika RobustaP RahardjoRahardjo, P. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika Robusta. In Penebar Pengumpulan Data dan Instrumen PenelitianA SanusiSanusi, A. 2014. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. Metodologi Tenaga Kerja Dalam Pertanian Studi Tentang Implikasi Curahanh Tenaga Kerja Terhadap Labour Force Collectivity in Agriculture A Study on the Implication of Labour Force O n Farmers ' Income in Sumedang ResidenceO S SuwartapradjaSuwartapradja, O. S. 2008. Kolektivitas Tenaga Kerja Dalam Pertanian Studi Tentang Implikasi Curahanh Tenaga Kerja Terhadap Labour Force Collectivity in Agriculture A Study on the Implication of Labour Force O n Farmers ' Income in Sumedang Residence,. Jurnal Kependudukan Padjajaran, 101, 34-49.
Sirambedengan sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore. Di dataran tinggi yang bersuhu sejuk, benih kopi akan berkecambah pada umur 4-8 minggu, sedangkan di dataran rendah yang panas 3-4 minggu sudah mulai berkecambah. Kecambah baru bisa dipindahkan apabila sudah mencapai fase kepelan, cirinya telah keluar dua keping daun.
45 Masa Kerja Karakteristik masa kerja petani pemetik kopi di Dusun Banua Desa Purba Sipinggan dapat dilihat pada tabel Tabel Karakteristik Masa Kerja Pemetik Kopi Di Dusun Banua Desa Purba Sipinggan Tahun 2015 No Masa Kerja Tahun JumlahJiwa Persentase 1 3-8 8 2 3 4 9-14 15-20 21-26 4 4 1 13,33 13,33 3,33 5 6 27-32 33 9 4 30,00 13,33 Jumlah 30 100,00 Dari tabel dapat dilihat bahwa jumlah petani yang mempunyai masa kerja memetik kopi terbanyak ialah pada kelompok 27-32 tahun sebanyak 9 orang atau 30,00 , sedangkan untuk masa kerja yang terkecil berada pada kelompok 21-26 tahun sebanyak 1 orang. Sikap Kerja Pemetik Kopi Sikap Kerja Posisi Berdiri pada Proses Memetik Kopi Berdasarkan pengamatan selama proses memetik buah kopi, para petani membagi wilayah pemetikan dimana satu orang memetik satu barisan kopi sampai ke ujung barisan. Sehingga apabila sudah habis satu barisan buah kopi dipetik, petani memulai memetik dengan barisan baru lagi. Jumlah barisan pohon kopi berbeda-beda dari ladang satu dengan ladang lainnya tergantung luas ladang tersebut. Pohon kopi diatur sedemikian hingga dengan hitungan jarak per pohon 1x1m agar pohon tidak terlalu berdekatan. Universitas Sumatera Utara 46 Pada saat musim panen kopi tiba, para pemilik ladang kopi meminta bantuan para warga yang sudah biasa di pekerjakan untuk memetik kopi. Dimana para petani pemetik kopi tersebut bekerja dari jam dengan upah kerja Rp per hari. Selama musim panen, sistem pemetikan buah kopi berjalan secara berangsur-angsur dimana pemetikan dilakukan selama seminggu, kemudian diperlukan waktu sela seminggu untuk berhenti memetik buah kopi sehingga petani mulai memetik kembali di minggu berikutnya. Hal ini dikarenakan buah kopi akan matang kembali seminggu kemudian setelah pohon kopi tersebut di petik. Sehingga dalam sekali panen dapat dilakukan proses pemetikan hasil buah kopi sebanyak tiga 3 kali. Namun hal ini tidak dapat dipastikan terjadi di setiap panen, tergantung banyaknya buah kopi yang dihasilkan oleh pohon kopi tersebut. Faktor cuaca menentukan banyak tidaknya buah yang di hasilkan karena pohon kopi akan menghasilkan buah yang banyak di musim penghujan, sedangkan cuaca sekarang ini tidak menentu. Proses memetik buah kopi itu sendiri tidak ada aturan yang mengharuskan dilakukan oleh petani. Namun pemetikan buah haruslah sampai semua bagian buah terpetik agar tidak menghambat pertumbuhan buah selanjutnya. Buah yang dipetik adalah buah kopi yang sudah masak, ditandai dengan warna buah yang sudah merah. Sikap kerja petani pemetik kopi selama bekerja adalah sikap kerja posisi berdiri. Petani memetik buah kopi yang sudah matang dari atas hingga ke bawah pohon. Posisi berdiri petani tersebut berubah-ubah disesuaikan posisi buah yang di petik. Apabila buah yang dipetik sejajar dengan posisi tangan petani maka Universitas Sumatera Utara 47 petani berdiri dengan posisi tegak dengan lengan terangkat. Posisi leher pada saat memetik adalah lurus kedepan dan berputar ke kiri dan kanan mencari buah kopi. Gambar Sikap Kerja Posisi Berdiri Tegak Gambar Posisi Lengan Terangkat ke Atas Universitas Sumatera Utara 48 Kondisi lainnya apabila buah yang di petik berada di atas, maka petani kopi tersebut berdiri dengan posisi tangan dan leher menengadah ke atas. Selain itu posisi lengan atas terangkat ke atas menjauhi tubuh Gambar Proses menengadahan ini berlangsung ± 1 menit untuk satu pohon. Hal ini di sesuaikan dengan tinggi pohon kopi tersebut. Apabila tinggi pohon kopi melebihi tinggi tubuh petani, maka tidak jarang petani melakukan posisi jinjit selama ± 1 menit per pohon Gambar Gambar Sikap Kerja Posisi Leher Menengadah Ke Atas Universitas Sumatera Utara 49 Gambar Sikap Kerja Berdiri Posisi Jinjit Pohon kopi yang di tanam di Dusun Banua ini adalah jenis kopi ateng dan arabika, dimana berdasarkan hasil pengamatan tinggi pohon kopi tersebut tidak terlalu jauh berbeda dengan tinggi rata-rata para petani. Hal ini disuaikan juga dengan umur pohon kopi tersebut. Apabila umur pohon kopi tersebut sudah melebihi umur 10 tahun, maka tinggi pohon kopi tersebut jauh di atas tinggi tubuh petani pada umumnya. Pohon kopi yang sudah berumur lebih dari 10 tahun menghasilkan buah tidak sebanyak pohon kopi yang masih muda. Pertumbuhan pohon kopi tersebut sudah tidak teratur menjulang ke atas. Oleh karena itu petani biasanya menarik ranting pohon kopi dengan satu tangan dan menahannya, sedangkan tangan lainnya memetik buah kopi Gambar Universitas Sumatera Utara 50 Gambar Posisi Tangan Petani Pemetik Kopi Sikap kerja posisi berdiri lainnya yang di lakukan petani pemetik kopi adalah berdiri dengan posisi membungkuk dan memiringkan badan pada saat mengambil buah kopi yang berada di bagian bawah. Posisi buah kopi yang berada di bawah dimana tidak sejajar dengan posisi tangan petani ketika berdiri. Hal ini mengharuskan petani mengambil posisi membungkuk. Dimana posisi batang tubuh membungkuk, leher menekuk ke bawah berputar kiri kanan dan lengan tangan menjulur ke bawah mencari buah kopi Gambar dan Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata petani melakukan posisi membungkuk tersebut memakan waktu ± 2 menit sehingga apabila dijumlahkan selama memetik buah kopi dalam satu pohon petani menghabiskan waktu ± 4 menit. Universitas Sumatera Utara 51 Gambar Sikap Kerja Berdiri Posisi Membungkuk Gambar Sikap Kerja Berdiri Posisi Memi ringkan Badan Universitas Sumatera Utara 52 Sikap kerja petani untuk memetik buah kopi yang berada di bawah adalah sikap kerja posisi jongkok sambil mengitari pohon kopi tersebut Gambar Posisi jongkok ini bertahan ± 1 menit. Gambar Sikap kerja posisi jongkok Sikap Kerja Posisi Berdiri Pada Proses Pengangkatan Hasil Pemetikan Kopi Selama melakukan kegiatan memetik buah kopi, para petani membawa ember masing-masing untuk menampung buah kopi. Ember tersebut dibawa dengan satu tangan selama proses memetik buah kopi sehingga berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya. Apabila ember tersebut sudah penuh maka buah tersebut di satukan ke dalam karung goni yang biasanya diletakkan di pinggir ladang kopi tersebut. Universitas Sumatera Utara 53 Ember yang digunakan bervariasi bentuk dan ukuran. Ada yang menggunakan ember hitam berukuran 5 kg dan ada yang menggunakan ember besar bekas cat dinding. Ember tersebut bermuatan 5 kg apabila terisi penuh dan petani mampu memperoleh hasil memetik kopi sebanyak 3 ember selama sehari. Sehingga rata-rata dalam satu hari masing-masing petani mampu memperoleh hasil petikan kopi sebanyak 10-15 kg per orang. Gambar Hasil Petik Buah Kopi Yang Belum Terisi Penuh Gambar Sikap kerja mengangkat hasil buah kopi Universitas Sumatera Utara 54 Keluhan Muskuloskeletal Pada Pemetik Kopi
.
  • 5jkot330go.pages.dev/332
  • 5jkot330go.pages.dev/324
  • 5jkot330go.pages.dev/283
  • 5jkot330go.pages.dev/62
  • 5jkot330go.pages.dev/128
  • 5jkot330go.pages.dev/156
  • 5jkot330go.pages.dev/221
  • 5jkot330go.pages.dev/257
  • umumnya pemetik kopi tinggal di